Kamis, 30 Mei 2013

KOTAK DEJAVU



Sebuah kotak yang kutemukan ditempat kenanganku bersamanya, berwarna coklat tua, berukir ornamen antik, berukuran kotak obat, dan bau kayunya masih tercium. Keingin tahuanku menggerakan tanganku untuk membuka penutup kotak itu, pertama cahaya silau yang muncul dari dalam kotak semakin membuatku bingung dan ingin tahu isi didalamnya. Selanjutnya aku makin dibuat bingung, karena tidak ada apa-apa didalam kotak, tapi aku tahu kotak itu tak biasa. Sela jangka waktu yang tak lama, seseorang yang kukenal bukan hanya itu tapi juga sangat dekat denganku muncul dibalik belakangku.

Sekembalinya dia, kekasihku, mengubah hujan menjadi pelangi dan senja menjadi fajar, dia membawa kembali cerita indah yang telah lama aku rindukan. Seharian kita menghabiskan waktu bersama, aku tidak peduli dengan waktu dan kebingunganku, hanya ada kamu. Tempat-tempat yang tidak asing bersamamu mengembalikan sedikit dari kebahagiaan, semangat, dan senyumku, senyum yang telah lama hilang bersama dengan kepergianmu ke sisi-Nya, ke asal semua diciptakan. Iyaa..ada rasa kecil tapi mengganggu, rasa aneh yang mengusik keingintahuan, “kenapa kamu kembali?” aku tahu ini yang aku inginkan dalam tangis kepergianmu tapi aku juga tahu ini bukanlah yang semestinya ditakdirkan Tuhan, setidaknya ini akan membuatku lebih egois atas Keputusan-Nya, semakin tidak ingin Dia mengambilmu.
Dalam seketika muncul cahaya terang…sangat terang yang membuat mataku sakit  hingga aku harus memejamkan sejenak, ketika kubuka mataku tak kudapati apa-apa yang tadi sebelumnya ada, hanya aku seorang diri memegang sebuah kotak, diwaktu dan tempat yang sama waktu pertama kali aku menemukan kotak itu, kotak yang sejenak mengahantarku ke kejadian dimana aku lewati bersamanya..kekasihku yang aku rindukan..kekasihku yang telah tiada. 

Kusebut Kotak Dejavu, membawaku merasa kembali mengulang episode bahagiaku bersamanya, membawaku hanyut akan masa yang tidak nyata, aku menyukainya tapi aku jatuh jika terus berada dalam bayang tipunya. Sekarang aku sudah ikhlas melepasnya..kekasihku, karena aku begitu menyayanginya dan itulah caraku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar